Variable Length Subnetting Masking
Variable Length Subnetting Masking
Basic VLSM :
- Subnet yang terbentuk tidak harus memiliki ukuran yang sama, selama range IP address renge tidak saling overlap
Sebuah Perusahaan swasta memiliki 5 divisi yang masing-masing:
1. Divisi HRD membutuhkan 14 user
2. Divisi Marketing membutuhkan 28 user
3. Divisi Financial membutuhkan 18 user
4. Divisi Teknisi Gangguan membutuhkan 90 user
5. Divisi Operator dan Administrasi membutuhkan 20 user
Desain IP Address Jaringan tersebut dengan menggunakan metode VLSM dengan alamat network 192.168.1.0/24
1. Divisi Teknisi Gangguan (90 User)
Untuk membentuk sebuah VLSM agar menjadi lebih mudah,maka subnet dibentuk dimulai dari kebutuhkan host yang paling banyak terlebih dahulu. Dari studi kasus diatas, Divisi yang membutuhkan host paling banyak yaitu Divisi Teknisi Gangguan yaitu sebanyak 90 user.
Maka dari itu penggunaan alamat network 192.168.1.0/24 tidak efisien karena akan banyak menghabiskan host yang aktif sedangkan disini Divisi Teknisi Gangguan hanya membutuhkan sebanyak 90 host yang aktif saja.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka kita cari prefix keberapa yang mendekati host yang dibutuhkan oleh Divisi Teknisi Gangguan. Prefix yang mendekati host sebanyak 90 yaitu prefix /25 yaitu host aktif yang tersedia yaitu 126.
Sehingga untuk Divisi Teknisi Gangguan alamat networknya adalah 192.168.1.0/25
Berikut adalah proses subnetting dari alamat network 192.168.1.0/25
IP 192.168.1.0/25
Subnetmask jika bilangan binernya :
y
11111111.11111111.11111111.10000000
x
Jika di desimalkan maka menjadi:
255.255.255.128
Setiap bit memiliki nilai yang mana 2n, karena jumlah bit setiap oktek pada IPv4 berjumlah sebanyak 4 oktet, yang mana disetiap oktek terdiri 1 byte atau 8 bit.maka 2n dimulai dengan 0 dan diakhiri dengan 7. Jika semua bit pada oktek bernilai 1 dan dijumlahkan setelah dikalikan dengan nilai bit pada octet, maka hasil desimalnya yaitu 255 sedangkan untuk octet yang terakhir dari subnetmask diatas, hanya ada 1 bit yang bernilai 1 yaitu pada bit yang ditandai warna merah diatas. Karena hitunganya dimulai dari kanan, dan untuk alamat network diatas berada pada bit terakhir yang mana nilainya itu adalah 128 desimal.dari situlah dapat 128 tersebut.
Subnet à2x = 21 = 2 Subnetwork
Host/Subnet à 2y = 27 – 2 = 128 – 2 = 126 Host
Block Subnet à256 – 128
à 128
Sehingga subnetnya adalah 0 dan 128
No | Subnet | IP Range/Host | Broadcast |
1 | 192.168.1.0 | 192.168.1.1 – 192.168.1.126 | 192.168.1.127 |
2 | 192.168.1.128 | 192.168.1.129 – 192.168.1.254 | 192.168.1.255 |
Dari sini terlihat perbedaan host yang tidak terpakai, jika kita menggunakan prefix /24 maka host yang tersisa yaitu 164 host, sedangkan jika kita menggunakan prefix /25 maka host yang tidak terpakai hanya 36 host. Ini lebih efisien dibandingkan dengan prefix /24.
2. Divisi Marketing (28 User)
Karena pada prefix /25 masih tersisa 1 buah subnetwork yang belum terpakai yaitu subnet kedua. Kita bisa saja menggunakan subnetwork yang tersisa tersebut pada Divisi Marketing, namun disini jika kita menggunakan subnet kedua tersebut maka akan ada sebanyak 98 host yang tidak terpakai, ini akan menyebabkan pemborosan dalam pemakaian IP Address.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka kita bisa gunakan prefix lain yang jumlah hostnya mendekati 28 host. Disini prefix /27 lah yang paling mendekati yaitu sebanyak 30 host yang dpaat digunakan. Ini lebih sedikit host yang tidak terpakai yaitu 2 host.
Sehingga untuk Divisi Marketing Alamat networknya diambil dari subnet kedua dari prefix /25 tadi namun dengan prefix yang berbeda yaitu prefix /27. Maka untuk mencari dimana lokasi subnet yang sama dengan subnet kedua dari prefix /25 tadi, maka kita lakukan buat table subnetting dari prefix /27.
IP 192.168.1.128/27
Subnetmask jika bilangan binernya :
y
11111111.11111111.11111111.11100000
x
Jika di desimalkan maka menjadi:
255.255.255.224
Subnet à2x = 23 = 8 Subnetwork
Host/Subnet à 2y = 25 – 2 = 32 – 2 = 30 Host
Block Subnet à256 – 224
à 32
Sehingga subnetnya adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224.
No | Subnet | IP Range/Host | Broadcast |
1 | 192.168.1.0 | 192.168.1.1 – 192.168.1.30 | 192.168.1.31 |
2 | 192.168.1.32 | 192.168.1.33 – 192.168.1.62 | 192.168.1.63 |
3 | 192.168.1.64 | 192.168.1.65-192.168.1.94 | 192.168.1.95 |
4 | 192.168.1.96 | 192.168.1.97-192.168.1.126 | 192.168.1.127 |
5 | 192.168.1.128 | 192.168.1.129-192.168.1.158 | 192.168.1.159 |
6 | 192.168.1.160 | 192.168.1.161-192.168.1.190 | 192.168.1.191 |
7 | 192.168.1.192 | 192.168.1.193-192.168.1.222 | 192.168.1.223 |
8 | 192.168.1.224 | 192.168.1.225-192.168.1.254 | 192.168.1.255 |
Untuk Divisi Marketing subnet yang digunakan pada prefix /27 yaitu berada pada subnet yang ke-5 dengan alamat network yaitu 192.168.1.128/27.
3. Divisi Operator dan Administrasi (20 User)
Karena pada divisi ini hanya menggunakan 20 host, maka kita bisa menggunakan prefix /27. Disini kita bisa gunakan subnet yang belum terpakai pada prefix /27 yang sudah kita gunakan sebelumnya pada Divisi Marketing. Kita gunakan saja subnet yang selanjutnya dari subnet sebelumnya.
Sehingga untuk Divisi Operator dan Administrasi alamat networknya menggunakan subnet yang ke-6 dari prefix /27.
No | Subnet | IP Range/Host | Broadcast |
1 | 192.168.1.0 | 192.168.1.1 – 192.168.1.30 | 192.168.1.31 |
2 | 192.168.1.32 | 192.168.1.33 – 192.168.1.62 | 192.168.1.63 |
3 | 192.168.1.64 | 192.168.1.65-192.168.1.94 | 192.168.1.95 |
4 | 192.168.1.96 | 192.168.1.97-192.168.1.126 | 192.168.1.127 |
5 | 192.168.1.128 | 192.168.1.129-192.168.1.158 | 192.168.1.159 |
6 | 192.168.1.160 | 192.168.1.161-192.168.1.190 | 192.168.1.191 |
7 | 192.168.1.192 | 192.168.1.193-192.168.1.222 | 192.168.1.223 |
8 | 192.168.1.224 | 192.168.1.225-192.168.1.254 | 192.168.1.255 |
Maka untuk alamat networknya adalah 192.168.1.160/27 . Dengan menggunakan prefix /27 host yang tidak terpakai yaitu 10 host.
4. Divisi Financial (18 User)
Karena pada divisi ini hanya membutuhkan 18 host, maka kita juga bisa gunakan prefix /27 juga. Karena prefix inilah yang hanya mendekati jumlah host yang dibutuhkan dari Divisi Financial. Kita gunakan Subnet yang berikutnya dari subnet yang sudah kita gunakan sebelumnya.
Sehingga untuk alamat network dari Divisi Financial yaitu menggunakan subnet yang ke-7 dengan alamat network 192.168.1.192/27.
No | Subnet | IP Range/Host | Broadcast |
1 | 192.168.1.0 | 192.168.1.1 – 192.168.1.30 | 192.168.1.31 |
2 | 192.168.1.32 | 192.168.1.33 – 192.168.1.62 | 192.168.1.63 |
3 | 192.168.1.64 | 192.168.1.65-192.168.1.94 | 192.168.1.95 |
4 | 192.168.1.96 | 192.168.1.97-192.168.1.126 | 192.168.1.127 |
5 | 192.168.1.128 | 192.168.1.129-192.168.1.158 | 192.168.1.159 |
6 | 192.168.1.160 | 192.168.1.161-192.168.1.190 | 192.168.1.191 |
7 | 192.168.1.192 | 192.168.1.193-192.168.1.222 | 192.168.1.223 |
8 | 192.168.1.224 | 192.168.1.225-192.168.1.254 | 192.168.1.255 |
5. Divisi HRD (14 User)
Karena pada divisi ini hanya membutuhkan 14 host, maka kita cari prefix yang jumlah host nya mendekati 14. Sebanarnya kita masih bisa menggunakan subnet yang ada pada prefix /27 , namun disini jika kita menggunakan prefix /27 maka banyak IP Address yang tidak terpakai.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka kita gunakan prefix /28 yang mana host yang tidak terpakai adalah 0.karena host yang disediakan pada prefix ini yaitu 14 host.
Sehingga alamat network dari Divisi HRD yaitu 192.168.1.224/28 . Disini kita menggambil IP Address dari subnet yang berikutnya dari prefix /27 namun dengan berbeda prefix.
Berikut adalah proses subnetting dari alamat network 192.168.1.224/28
IP 192.168.1.224/28
Subnetmask jika bilangan binernya :
y
11111111.11111111.11111111.11110000
x
Jika di desimalkan maka menjadi:
255.255.255.240
Subnet à2x = 24 = 16 Subnetwork
Host/Subnet à 2y = 24 – 2 = 16 – 2 = 14 Host
Block Subnet à256 – 240
à 16
Sehingga subnetnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, dan 240.
No | Subnet | IP Range/Host | Broadcast |
1 | 192.168.1.0 | 192.168.1.1 – 192.168.1.14 | 192.168.1.15 |
2 | 192.168.1.16 | 192.168.1.17 – 192.168.1.30 | 192.168.1.31 |
3 | 192.168.1.32 | 192.168.1.33-192.168.1.46 | 192.168.1.47 |
4 | 192.168.1.48 | 192.168.1.49-192.168.1.62 | 192.168.1.63 |
5 | 192.168.1.64 | 192.168.1.65-192.168.1.78 | 192.168.1.79 |
6 | 192.168.1.80 | 192.168.1.81-192.168.1.94 | 192.168.1.95 |
7 | 192.168.1.96 | 192.168.1.97-192.168.1.110 | 192.168.1.111 |
8 | 192.168.1.112 | 192.168.1.113-192.168.1.126 | 192.168.1.127 |
9 | 192.168.1.128 | 192.168.1.129-192.168.1.142 | 192.168.1.143 |
10 | 192.168.1.144 | 192.168.1.145-192.168.1.158 | 192.168.1.159 |
11 | 192.168.1.160 | 192.168.1.161-192.168.1.174 | 192.168.1.175 |
12 | 192.168.1.176 | 192.168.1.177-192.168.1.190 | 192.168.1.191 |
13 | 192.168.1.192 | 192.168.1.193-192.168.1.206 | 192.168.1.207 |
14 | 192.168.1.208 | 192.168.1.209-192.168.1.222 | 192.168.1.223 |
15 | 192.168.1.224 | 192.168.1.225-192.168.1.238 | 192.168.1.239 |
16 | 192.168.1.240 | 192.168.1.241-192.168.1.254 | 192.168.1.255 |
Untuk alamat network dari Divisi HRD menggunakan subnet ke-15 dari prefix /28.
Sehingga dari Studi Kasus diatas didapatkanlah :
No | Divisi | Alamat Network |
1 | Divisi Teknisi Gangguan | 192.168.1.0/25 |
2 | Divisi Marketing | 192.168.1.128/27 |
3 | Divisi Operator dan Administrasi | 192.168.1.160/27 |
4 | Divisi Financial | 192.168.1.192/27 |
5 | Divisi HRD | 192.168.1.224/28 |
Komentar
Posting Komentar